Salah satunya kebiasaan menulis catatan harian Queen Victoria. Ketimbang Ratu Elizabeth I dan II, Ratu yang satu ini sebenarnya memiliki periode kepemimpinan yang paling signifikan dalam perjalanan sejarah monarki Inggris.
Era kepemimpinannya terpanjang dari Raja/Ratu yang pernah naik tahta (63 tahun lamanya/ reign: 20 June 1837 - 22 January 1901). Imperium Britania bahkan mencapai puncaknya dan menjadi negara adi kuasa kala itu. Dimasa pemerintahannya pula Revolusi Industri bergulir, dengan perubahan sosial, ekonomi dan teknologi skala besar.
Last but not least Qeen Victoria dinilai berhasil mempertahankan sistem monarkhi di inggris, dengan menjadikannya Institusi Politik Seremonial. Karenanya kita masih dapat menyaksikan betapa sistem monarkhi yang sudah berabad-abad usianya masih berlaku di inggris, sekalipun fungsinya saat ini sebagai simbol semata.
Kebiasaan menulis Victoria membuat orang tahu lebih banyak hal-hal spesifik tentang Ratu yang naik tahta diusia belia, even much more than her predecessors. Kehidupan pribadinya kerap menjadi catatan pinggir para sejarawan seperti keteguhan hati menerima rumor bahwa pangeran albert menikahinya semata untuk meningkatkan status sosial, hingga ketenangannya menghadapi tindakan represif rakyat di kawasan kolonial Inggris.
Gue sendiri belum menemukan niat apa yang sebenarnya mendasari sang Ratu mengabadikan potongan-potongan kisah hidup lewat tulisan. Dari pada repot-repot, kenapa beliau ngga sewa penulis saja untuk menyusun biografinya. Tapi paling tidak lewat tulisannya kita menemukan nilai-nilai pemikiran seorang Victoria, yang boleh jadi menjadi inspirasi bagi para pembacanya.
I'm not kinda good story teller or semahir orang yang terbiasa menulis makalah, paper or something. Jadi, pembaca yg budiman... seadanya yach
Ladies and Gentlement… proudly present you… my 1st blog...
No comments:
Post a Comment